Senin, 26 September 2011

GANYANG MALAYSIA





http://evolitera.co.id/ebook/ganyang-malaysia-3/

Ketika Tim Garuda melawan Tim Nasional Kerajaan Malaysia di lapangan hijau, rasa nasionalisme anak bangsa bangkit dengan begitu dahsyatnya. Pertempuran kedua tim sepakbola itu pun menjadi peristiwa heroik yang menunjukkan betapa besarnya harga diri Bangsa Indonesia.
Bangkitnya nasionalisme saat itu bukan hanya karena fanatisme kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tim kesayangannya. Berbagai kisah sedih Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terutama pengorbanan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Negeri Jiran turut meningkatkan rasa kebangsaan tersebut.
“Ganyang Malaysia !”
Seruan zaman Bung Karno kembali marak di dunia maya. Kata-kata ekstrim penuh pro dan kontra serta perdebatan tiada ujung.
Tetapi saying, kecintaan terhadap Bangsa Indonesia ini tidak diiringi dengan pengetahuan yang memadai. Penggunaan Lambang Negara Garuda Pancasila di dada kiri para pemain Tim Nasional salah satu bukti yang nyata.
Garuda Pancasila hanyalah salah satu identitas bangsa yang secara serampangan diperlakukan oleh anak bangsanya ini. Sang Saka Merah Putih mengalami nasib yang sama.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan yang dihasilkan Pemerintahan SBY ternyata dilanggar sendiri oleh beliau yang dengan bangga menggunakan atribut berlambang negara di dadanya.
Oleh karena itu, semestinya Anak Bangsa ini bertanya pada diri mereka sendiri sebelum menyerukan Ganyang Malaysia, “Seberapa besar cinta kita pada Ibu Pertiwi?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar