Senin, 26 September 2011

KARMA ITU DEKAT




http://evolitera.co.id/ebook/karma-itu-dekat/

Ramadhan adalah suatu bulan yang selalu didambakan kehadirannya oleh setiap muslim. Begitu juga kami. Banyak kenangan yang dapat ditorehkan, terutama pengalaman berpuasa di Ranah Minang.
Jangan kaget kalau di Sumatera Barat ada kebiasaan ‘lebaran” dulu sebelum puasa. Kebiasaan berlebaran menyambut Ramadhan ini sekarang sudah sedemikian marak dan memasyarakat.
Pengalaman unik juga kami alami pada saat mencari makan sahur. Tentu sangat mudah mencari Rumah Makan Padang yang buka lebih dari tengah malam di Bandung, Jakarta, Bogor atau daerah lainnya. Jangan heran kalau di Pusat Pemerintahan Minangkabau itu sendiri, kami kesulitan mencari pengganjal perut.
Buku kecil ini memuat beberapa cerita lain tentang ramadhan, juga tulisan lainnya yang terlebih dahulu dimuat di www.kompasiana.com/dinoto namun yang paling berkesan adalah dekatnya karma dengan perbuatan yang kita lakukan.
Oleh karena itu, tulisan tentang pembalasan yang terduga itulah yang kami jadikan judul tulisan ini.

KEONG RACUN




http://evolitera.co.id/ebook/keong-racun/

Keong racun adalah salah satu fenomena di negeri ini. Dengan membawakan lagu berjudul hewan yang berlendir itu, dua orang mahasiswi dari Bandung tiba-tiba melejit melebihi banyak artis yang meniti karir dari bawah.
Semua terjadi karena kebiasaan masyarakat kita yang cenderung latah melihat situasi yang baru di sekitarnya. Bukan hanya latah memuja bintang yang tiba-tiba muncul dan tenar tetapi dalam masalah pangan yang sudah sangat dekat dengan mereka pun kebiasaan latah selalu ada.
Buku ini memuat 8 (delapan) tulisan kami yang dimuat di www.kompasiana.com/dinoto yang berbicara tentang kebiasaan masyarakat kita yang cenderung mudah kaget dan ikut-ikutan mulai dari masalah pangan, kemasyarakatan sampai budidaya keong racun !

PERWUJUDAN INDRAMAYU MULIH HARJA




http://evolitera.co.id/ebook/perwujudan-indramayu-mulih-harja/

Terlepas dari berbagai kepentingan yang menunggangi, munculnya keinginan terbentuknya suatu wilayah baru, baik Provinsi, Kabupaten maupun Kota umumnya dimulai dengan adanya kesenjangan. Dari perasaan ketidakadilan itulah peluru perpecahan ditembakkan menuju sasaran.
Demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Indramayu. Isyu munculnya sempalan, Kabupaten Indramayu Barat atau Kabupaten Kandanghaur atau Kabupaten Haurgeulis atau sebutan lainnya untuk belahan Indramayu bagian barat, tidak terlepad dari adanya kesenjangan yang dirasakan masyarakat.
Kesuburmakmuran Kabupaten Indramayu memang sangatlah nyata, di atasnya terbentang lahan pertanian menghampar sejauh mata memandang yang menjadikan wilayah ini sebagai Lumbung Padi Nasional. Sementara di dalam tubuhnya terkandung limpahan rahmat berupa minyak bumi.
Diperlukan suatu cara untuk menyambungkan antara potensi subur-makmur dengan perwujudannya sehingga Indramayu Mulih Harja sebagaimana didambakan Raden Wiralodra hampir 5 abad yang lalu benar-benar terwujud.
Perwujudan Indramayu Mulih Harja, sebuah konsep pembangunan partisipatif yang terlahir sebelum Program Alokasi Dana Desa (ADD) diwujudkan secara luas, yang kami tulis sepuluh tahun yang lalu ini kiranya dapat menjadi salah satu alternatif menggapai tujuan yang diharapkan.

KERETAAPI KEMATIAN VS KEMATIAN KERETAAPI




http://evolitera.co.id/ebook/kereta-api-kematian-vs-kematian-kereta-api/

Setiap tahun juga keretaapi diterjang dilema. Kecelakaan yang menurut jajaran penting insan perkeretaapian diakibatkan human error. Mereka tidak memahami kondisi teknis di dalam lokomotif, apalagi keadaan teknis sepanjang rel keretaapi.
Kecelakaan keretaapi banyak menimbulkan korban, bahkan beberapa diantaranya menyebabkan keretaapi layak mendapat sebutan mesin kematian.
Kalau sudah begitu, Masinis selalu jadi kambing hitam jika terjadi kecelakaan. Pemecatan ujung tombak perkeretaapian ini terus berlangsung hingga kini. Sebuah cara tercepat menyelesaikan masalah, dengan menciptakan masalah baru!
Pola pikir yang salah dari para pimpinan itu harus dirubah. Tanpa penguasaan permasalahan teknis secara benar maka kematian rencana 2 jalur keretaapi Jakarta-Bandung misalnya, akan merambah kepada kematian aspek lainnya.
Kematian Keretaapi itu sendiri….

RENSTRA SKPD




http://evolitera.co.id/ebook/rencana-strategis-skpd/

Berlakunya Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 memberi haluan agar penyusunan perencanaan pembangunan sesuai dengan pedoman baku. Berbagai perencanaan pembangunan yang harus dibuat oleh daerah mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek diatur dan diberikan alur dan arah yang jelas untuk penulisaanya.
Bagi Kabupaten Indramayu yang baru saja mempunyai pasangan Bupati dan Wakil Bupati baru maka menjadi penting dibuatnya Rencana Jangka Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai penjabaran dari Visi dan Misi yang dijanjikannya pada saat kampanye pencalonan.
Sementara itu setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) menjabarkan rencana lima tahunan tersebut dalam bentuk Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
Selama ini penyusunan RPJMD (dulu dikenal sebagai Rencana Strategis Propinsi/Kabupaten/Kota) sesuai versi masing-masing. Dengan adanya Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 maka berbagai perencanaan pembangunan daerah dibuat sesuai dengan contoh baku yang tertera dalam lampiran peraturan tersebut. Bukan hanya itu, data yang diperlukan dan cara menganalisisnya sudah dibakukan. Walaupun demikian bukan berarti kreasi local dimatikan.
Namun sangat disayangkan bahwa peraturan tersebut masih belum tersosialisasi dengan baik. Apalagi melihat tebalnya buku yang memuat Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan lampirannya yang sangat tebal sudah mengecilkan nyali pembacanya.
Pada kesempatan ini Penulis mengajak pembaca untuk memahami secara singkat cara menyusun Rencana Strategis SKPD, namun dilampirkan juga Permendagri No. 54 Tahun 2010 dan salah satu lampirannya yang menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD.

SOKSI




http://evolitera.co.id/ebook/soksi/

Golongan Karya adalah sebuah nama yang sangat melekat di hati masyarakat Indonesia. Setuju atau tidak suka, masyarakat Indonesia pasti mengetahui sepak terjang partai berlambang pohon beringin itu.
Namun dibalik kisah sukses Golongan karya yang berkuasa sepanjang masa Orde Baru dan sukses menjadi partai politik pada periode selanjutnya tidak lepas dari berbagai unsur di belakangnya. Salah satu diantaranya adalah SOKSI.
SOKSI bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan organisasi asing di telinga. Popularitasnya jauh dibawah berbagai organisasi underbow Golongan Karya yang lebih muda. Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) lebih lekat di pikiran masyarakat daripada SOKSI. Padahal SOKSI merupakan salah satu unsur pendiri Golongan Karya.
Berbagai tulisan yang dihimpun di Buku Keempat dari Sembilan Buku “Setahun Bersama KOMPASIANA” merupakan salah satu cara Penulis mengenal SOKSI secara utuh. Sebagian terbesar dari tulisan berasal dari www.soksisumedang.blogspot.com dan kami sampaikan salam hormat kepada SOKSI Sumedang.
Dimulai dengan tulisan pembuka yang merangsang untuk tahu tentang SOKSI sampai akhirnya dapat mengambil informasi tambahan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Melengkapi berbagai tulisan di buku ini, kami menganjurkan pembaca juga mengunjungi www.sinar-soksi.blogspot.com untuk mengetahui lebih lanjut tentang dinamika SOKSI.

TRIK TEMBUS PTN




http://evolitera.co.id/ebook/trik-tembus-ptn-3/

Seorang guru berpesan kepada murid-muridnya untuk belajar 6 (enam) jam sehari di luar jam sekolah!
Jika dipikir sekilas hal itu sangatlah mudah. Namun ketika kita mencoba mengorat-oretnya dalam sebuah jadwal harian maka akan terasa sulit. Tetapi dengan tekad yang kuat, hal ini bisa dilaksanakan.
Belajar keras bukanlah satu-satunya modal untuk bisa sukses menembus PTN harapan. Dua hal penting lainnya adalah disiplin dan menguasai soal-soal tes PTN sejak dini.
Diperlukan disiplin diri menerapkan jadwal belajar yang sudah dibuat dan mempelajari sejak dini tipe soal tes masuk PTN yang dari tahun ke tahun tak terlalu banyak berubah.
Perpaduan ketiganya merupakan kunci sukses yang pernah diterapkan siswa SMA Negeri 1 Cirebon lulusan tahun 1986 dalam meraih PTN sesuai dengan harapan.